Thursday, March 21, 2013

Agen Tangkas Penipu - Para Alumnus NBA yang Tampil di Flexi NBL All-Star 2012 (1)

Agen Tangkas Penipu - Para Alumnus NBA yang Tampil di Flexi NBL All-Star 2012 (1) 

Rgobet.com adalah tangkas online dengan setelan versi darat terpercaya -
Menanti Umpan Ajaib Jason Williams
Bagi para penggemar berat NBA, Jason Williams sudah tidak asing lagi. Di Bandung dan Surabaya, mereka akan menantikan passing-passing ajaib mantan bintang Sacramento Kings dan Miami Heat tersebut.
---
Miami Heat di ambang jawara NBA 2012. Kalau akhirnya jadi kampiun, itu adalah kali kedua klub yang dipimpin Pat Riley tersebut meraih Trofi Larry O'Brien.
Kali pertama mereka mendapatkannya? Tahun 2006. Dan, waktu itu yang jadi point guard utama dan sempat menjadi pahlawan adalah Jason Williams. Orang yang sama dengan yang akan membintangi Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia All-Star 2012 di Bandung dan Surabaya pada 27 dan 30 Juni.
Di kalangan eks bintang NBA, Jason Williams memang alumnus baru. Secara resmi, dia baru pensiun pada 18 April 2011. Kurang lebih baru setahun. Usianya sekarang masih 36 tahun, masih relatif muda.
Meski demikian, Williams punya kiprah sangat panjang di NBA. Total 12 tahun pemain 185 cm itu berkiprah di liga paling bergengsi. Dicomot oleh Sacramento Kings pada NBA Draft 1998, dia lantas bermain di Memphis Grizzlies, lalu ke Miami Heat, Orlando Magic, dan terakhir pensiun saat bersama Grizzlies lagi.
Selama di NBA, dia terpilih masuk All-Rookie First Team pada 1998-1999, kemudian membantu mengantarkan Miami Heat jadi jawara pada 2006. Waktu itu dia jadi pembagi bola utama untuk dua superstar, Dwyane Wade dan Shaquille O'Neal.
Namun, pencapaian itu semua bukanlah yang paling dikenang dari seorang Jason Williams. Penggemar berat NBA mengenangnya sebagai point guard dengan kemampuan passing luar biasa. Mampu melakukan umpan-umpan atau gerakan-gerakan "sulap" atau akrobatik. Misalnya, mengumpan tanpa melihat, sambil berputar, dan lewat sela kaki lawan. Dia seperti memiliki banyak mata di sekeliling kepala.
Pernah, dia melakukan passing sangat rumit saat Rookie-Sophomore Game, pendukung NBA All-Star 1999. Tangan kiri seolah mau mengumpan ke kanan lewat belakang badan. Tapi, tiba-tiba bola "dipukul" balik ke kiri dengan sikut.
Gara-gara Williams, Sacramento Kings sempat menjadi idola seluruh penggemar basket antara 1998-2001. Setiap malam aksi Williams dicuplik di berita televisi. Kurang lebih sama dengan kehebohan si tukang nge-dunk, Blake Griffin, belakangan ini.
Tidak percaya? Klik saja YouTube. Gampang sekali mencari video yang menunjukkan kehebohan seorang Jason Williams.
Saking populernya, jersey dan merchandise Jason Williams waktu itu termasuk yang paling laris.
Hanya, atraksi Williams tersebut mulanya tidak selalu berakhir dengan kemenangan. Dia juga rentan turnover, membuang bola sia-sia. Baru setelah ditukar ke Memphis Grizzlies, Williams belajar untuk lebih tertib dan disiplin. Dia pun berkembang menjadi salah seorang point guard terbaik di NBA. Mampu membantu sebuah tim, Miami Heat, meraih gelar juara.
Kata Williams, masa-masa di Kings itu memberikan rasa manis sekaligus pahit. Manis, karena dia langsung dapat kesempatan bermain banyak dan menunjukkan kemampuan, lalu menjadi supertenar. Pahit, karena permainannya dirasa tidaklah berkembang.
"Mereka (waktu itu) tidak punya point guard veteran yang bisa memberi saya banyak pelajaran. Mereka mau tidak mau memainkan saya. Karena tidak ada yang lain," ungkapnya saat wawancara dengan Inside Hoops.
Seiring dengan bertambahnya umur, Williams mulai sering mengalami cedera kaki. Itu membuatnya sempat pensiun dini pada 2008. Dia lantas mencoba come back, sebelum akhirnya benar-benar pensiun pada 2011.
Williams pun menutup karir dengan total 788 game (667 jadi starter), rata-rata mencetak 10,5 poin; 2,3 rebound; dan 5,9 assist.
Julukannya? "White Chocolate" atau "J-Will".
Bahwa Jason Williams akhirnya bersedia datang ke Indonesia dan bermain di Flexi NBL Indonesia All-Star 2012, bersama para bintang basket tanah air, bukanlah sesuatu yang mudah.
"Kami sudah melobi selama hampir setahun agar Jason Williams mau datang ke Indonesia. Sebagai orang yang pernah tinggal di Sacramento saat Williams bermain bersama Kings, saya sering melihat sendiri keajaiban permainannya. Saya senang, kini penggemar di Indonesia akan bisa melihat langsung keajaiban itu," kata Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia sekaligus direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia sebagai penyelenggara.
Azrul menambahkan, Williams bersedia datang juga berkat upaya ngotot dari Professional Basketball Alumni Association (PBAA), partner PT DBL Indonesia, dalam mendatangkan bintang-bintang dari Amerika Serikat.
"Tahun lalu sejumlah mantan bintang NBA dapat pengalaman manis selama di Indonesia. Dapat sambutan begitu hangat dari para penggemar. Itulah yang mempermudah upaya kami melobi lebih banyak bintang untuk datang dan bermain di sini," tambah Azrul.
Penasaran dengan fans heboh Indonesia itu pula yang disebut Williams sebagai salah satu alasan menerima tawaran tersebut.
Sementara itu, para pemain Indonesia tak sabar untuk bisa bermain satu lapangan dan satu tim dengan Jason Williams dkk. Khususnya para point guard yang juga dikenal punya gaya atraktif. Salah satunya Dimaz Muharri, bintang CLS Knights Good Day Surabaya.
"Menurut saya, Jason Williams adalah salah seorang point guard terbaik di NBA. Pasti akan luar biasa bisa beradu skill dengan dia. Apalagi, dia punya beragam trik untuk mengelabui lawan. Ajang ini akan menjadi kesempatan langka untuk mencuri ilmunya, hehehe ...," kata Dimaz.
Flexi NBL Indonesia All-Star 2012 feat. USA Pro Ball Alumni akan diselenggarakan di GOR C-Tra Arena Bandung, 27 Juni, dan di DBL Arena Surabaya, 30 Juni.
Selain Williams, eks bintang NBA lain yang hadir adalah mantan anggota Dream Team Vin Baker serta Ricky Pierce dan Duane Causwell. (bersambung)

No comments:

Post a Comment